Sabtu, 09 September 2017

GOA GONG

Goa Gong Pacitan, Istana Tujuh Ruang

Kompas.com - 06/09/2011, 02:51 WIB
Bentuknya tidak seperti gong, tapi begitu beberapa stalakmit kristal dipukul, suara gong pun langsung memekakkan telinga. Itulah pesona dari Goa Gong, satu dari banyak goa di Kabupaten Pacitan di Jawa Timur. Tidak mengherankan daerah ini disebut ”Kota Seribu Goa”.
Goa Gong dengan kedalaman 300 meter itu merupakan salah satu obyek wisata andalan Kabupaten Pacitan. Goa ini diklaim banyak pihak sebagai goa yang memiliki stalaktit dan stalakmit terbaik dan terindah di Asia Tenggara.
Goa memang menjadi obyek wisata paling diandalkan Pacitan. Itu sebabnya, banyak pihak mengatakan belum lengkap rasanya jika ke Pacitan belum menyusuri Goa Gong, dan Goa Tabuhan.
Goa Gong berada di perbukitan kapur yang terletak di Desa Bomo, Kecamatan Punung, sekitar 38 kilometer dari Kota Pacitan. Jalan menuju goa sangat mulus sehingga dapat dilalui kendaraan roda empat.
Meski begitu, Anda harus tetap waspada, karena jalan menuju goa berkelok-kelok tajam dan berjurang. Dari Surabaya ke Pacitan, ujung selatan Jawa ini menyita waktu perjalanan sekitar enam jam. Jika melalui Yogyakarta atau Solo, dapat ditempuh selama tiga jam.
Medan yang berat dan melelahkan akan sirna begitu memasuki goa dengan menggunakan senter yang biasanya dibawa pemandu wisata. Mata pun langsung terpana begitu melihat pemandangan yang menakjubkan berupa batuan kapur stalaktit dan stalakmit yang terbentuk secara alami menghiasi seluruh dinding dan langit goa.
Panorama dalam goa begitu pesona. Pemandangan bertambah indah ketika batu disiram oleh cahaya lampu, sekaligus untuk penerangan jalan mengitari goa sepanjang 600 meter. Untuk mengitari kawasan goa, sudah ada jalan setapak pagar besi yang menghubungkan satu ruang dengan ruang lain.
Stalaktit dan stalakmit dengan ukuran beragam terlihat menjulang dan kokoh menempel di lantai atau langit goa. Ruang dalam goa sangat besar. Menurut Warti (38), pemandu wisata, stalaktit dan stalakmit terus tumbuh dan makin panjang. Paling tidak dalam setahun bisa bertambah tiga sentimeter.
Tidak perlu khawatir ketika menyusuri perut goa, karena di dalam goa sudah tersedia jalur penyusuran sedemikian rupa agar pengunjung aman dan nyaman. Trek menurun dan sesekali curam membuat para pengunjung harus ekstra hati-hati karena ada titik yang basah sehingga rawan terpeleset. Di beberapa sudut terdapat kipas angin ukuran besar, untuk mencairkan hawa goa yang lembap.

0 komentar:

Posting Komentar